Kamis, 26 April 2012

Aqidah Ahlusunnah Tentang Sahabat Radhiyallahu Anhum Bagian 1 (Ust.Mizan Qudsiyah LC)

Segala puji milik Allah yang telah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, semoga shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulnya yang terpilih Muhammad shallallahu alaihi wa salam dan kepada para sahabatnya.
Para sahabat nabi memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam  Isalam dan mereka telah mendahului dalam segala kebaikan dan keutamaan sebagaimana yang telah tercantum di dalam al-Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa salam.  Allah berffirman yang artinya:
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar". (QS : At - Taubah : 100)
Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda : “Janganlah kalian mencela sahabatku, sekiranya kalian menginfakkan emas sebesar gunung uhud maka tidaklah dapat menandingi infaq mereka meskipun satu mud ( dua telapak tangan) dan tidak juga setengahnya”, (HR.Bukhari 3673 Muslim 2540).
Ahlusunnah waljamaah telah sepakat tentang wajibnya mencintain para sshabat semuanya dan tidaklah oran yang menyelisihi mereka kecuali dari kalangan ahlli bidah.  Berkat Imam Abu Bakar al-Humaidi : “Wajib merahmati para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa salam semuanya karena Allah telah berfirman :
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS: Al-Hasyr : 10).
Kita tidaklah diperintah kecuali memintakan mereka ampunan.  Barang siapa yang mencela dan melecehkan salah seorang dari mereka maka dia bukanlah Ahlusunnah dan dia tidak memiliki bagian fai’ (harta yang diperoleh  tanpa adanya peperangan – pent). (ushulussunnah oleh Iman Abu Bakar Al-Humaidi : 34).
Mengingat pentingnya kecintaan, mencintai mereka dan mengingat kedudukan mereka dalam agama, kita harus berlepas diri terhadap orang-orang yang membenci dan meremehkan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More